FILSAFAT SDG


KEHIDUPAN DI DARAT
Ilmu Pengetahuan Berbicara Tentang Kehidupan di Darat
Masalah lingkungan hidup dewasa ini telah menjadi isu global karena menyangkut berbagai sektor dan berbagai kepentingan umat manusia. Hal ini terbukti dengan munculnya isu-isu kerusakan lingkungan yang semakin santer terdengar. Diantaranya isu efek rumah kaca, lapisan ozon yang menipis, kenaiakan suhu udara, mencairnya es di kutub, dll. 
Timbulnya kerusakan alam atau lingkungan hidup sebagian besar adalah hasil  perbuatan manusia. Karena manusialah yang diberi tanggung jawab sebagai khalifah di bumi. Manusia mempunyai daya inisiatif dan kreatif, sedangkan makhluk-makhluk lainnya tidak memilikinya. Kebudayaan manusia makin lama makin maju sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan kemajuan tersebut, perkembangan persenjataan dan alat perusak lingkungan makin maju pula. Kerusakan lingkungan diperparah lagi dengan banyaknya kendaraan bermotor, dan pabrik-pabrik yang menimbulkan pencemaran udara atau polusi. Pencemaran tersebut membahayakan keselamatan hidup manusia dan kehidupan sekelilingnya.
Agama Berbicara Tentang Kehidupan di Darat
Al-Qur’an sebagai kitab suci agama Islam di dalamnya banyak terangkum ayat-ayat yang membahas mengenai lingkungan, seperti perintah untuk menjaga lingkungan, larangan untuk merusaknya, dan lain-lain. Seperti yang akan di bahas berikut ini.
Allah menyebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an tentang pentingnya lingkungan hidup dan cara-cara Islami dalam mengelola dunia ini.
Kualitas  sebagai indikator pembangunan dan ajaran Islam sebagai teknologi untuk mengelola dunia jelas merupakan pesan strategis dari Allah SWT untuk diwujudkan dengan sungguh-sungguh oleh setiap muslim.
Adanya bencana lebih karena manusia melakukan ekspliotasi berdasarkan kemauan hawa nafsunya untuk memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan bencana yang ditimbulkannya. Manusia tersebut tidak mempunyai pengetahuan mengenai ekosistem dan memandang baik perbuatannya yang salah tersebut tanpa pengetahuan, dalam Al-Qur’an disebutkan sebagai manusia yang dzalim. Hal ini dijelaskan dalam Q.S. Ar-Rum ayat 41-42,  Q.S.Al-A’raf ayat 56-58 Q.S. Sad ayat 27
Bahaya yang diakibatkan menurutkan kehendak nafsu sangat jelas dampaknya pada kehancuran bumi. Hal ini dapat berupa ekspliotasi yang berlebihan dan tidak memepertimbangkan daya dukung lingkungan, pemborosan, menguras sesuatu yang tidak penting dan tidak efisien, bermewah-mewahan dalam konsumsi dan gaya hidup dan seterusnya. Manusia yang melakukan cara seperti itu tentu  mengelola bumi tanpa landasan dan petunjuk Al-Khalik sesuai dengan apa yang diisyaratkan kepadanya selaku hamba Tuhan. Syariat adalah fitrah di mana bumi hanya dapat diatur dengan ilmu syariatnya tersebut. Bila sesuatu menyalahi fitrah, maka akibatnya dapat terjadi kefatalan. Tanpa standar nilai-nilai syariat tersebut, manusia cenderung melihat kebenaran menurut hawa nafsu.

Dialog Sains dan Agama Tentang Kehidupan di Darat
Islam mengajarkan agar umat manusia senantiasa menjaga lingkungan. Hal ini seringkali tercermin dalam beberapa pelaksanaan ibadah, seperti ketika menunaikan ibadah haji. Dalam haji, umat Islam dilarang menebang pohon-pohon dan membunuh binatang. Apabila larangan itu dilanggar maka ia berdosa dan diharuskan membayar denda (dam). Lebih dari itu Allah SWT melarang manusia berbuat kerusakan di muka bumi.
Hendaknya kita sebagai umat Islam kembali kepada ajaran agama kita dalam mengolah lingkungan. Dengan adanya hal tersebut, seharusnya manusia menjadi lebih bijak dalam mengolah lingkungannya. Sehingga nantinya diharapkan apabila dalam kegiatan pengolahan lingkungan akan tumbuh pemahaman pembangunan berwawasan lingkungan maupun spirit pembangunan berkelanjutan.
Hal diatas bukan tidak mungkin akan terealisasikan. Asalkan manusia mau kembali kepada ajaran agama yang utuh dan dapat memahaminya. Sehingga nantinya akan tumbuh kesadaran umat manusia dalam mengelola lingkungannnya. Sangat jelas dalam Al-Qur’an terdapat begitu banyaknya ayat-ayat yang membahas prosedur pengolahan alam yang bijak, perintah untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi,dll.
Usaha yang dapat kita lakukan untuk memelihara dan melestarikan lingkungan hidup diantaranya ;
  1. Rehabilitasi sumber daya alam berupa hutan, tanah, dan air yang rusak.
  2. Pendayagunaan daerah pantai, wilayah laut, dan kawasan udara perlu dilanjutkan dan makin ditingkatkan tanpa merusak mutu dan kelestarian lingkungan hidup.
  3. Membudidayakan tanaman dan hidup bersih .
Kebersihan adalah sebagian dari iman” , maka rawatlah bumi ini dan sadarlah kita sebagai khalifah yang tugasnya untuk merawat, mengelola dan memanfaatkan apa yang ada di bumi ini.
DAFTAR PUSTAKA
  1. Bidhawy,  Zakiyuddin. 2007. Islam Melawan Kapitalisme. Magelang : Resist Book
  2. Fachrudin, M. 2005. Konservasi Alam dalam Islam. Jakarta : Buku Obor
  3. Harahap, Adnan.1997. Islam dan Lingkungan . Jakarta : Fatma Press
  4. Prasetyo, Eko. 2008. Minggir! Waktunya Gerakan Muda Memimpin!.Yogyakarta


Komentar

Postingan populer dari blog ini

sejarah makam ketaq

Sejarah Makam Serewa yang ada di lombok tengah