sejarah makam ketaq


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami kelompok 3 akan membahas mengenai “MAKAM KETAQ”.

Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun makalah ini. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

 

 

Penyusun

 

Praya, 30 September 2015

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................                        1

DAFTAR ISI..................................................................................................                        2

BAB I

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG.......................................................................            .           3
  2. RUMUSAN MASALAH...................................................................           .           3
  3. TUJUAN.............................................................................................           3

BAB II

PEMBAHASAN

  1. SEJARAH MAKAM WALI  KETAK...............................................           4
  2. BIOGRAFI DATUQ LOPAN............................................................          4
  3. SILSILAH DATUQ LOPAN.............................................................           4
  4. STRATEGI DAKWAH DATUQ LOPAN................           ........................            6

BAB III

PENUTUP

  1. KESIMPULAN..................................................................................                        8

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG
    Makam Wali Ketaq adalah makam tempat salah satu waliyullah dikuburkan. Seorang ulama yang sangat wara’, yang sangat gigih menyebarkan agama Islam di Pulau Lombok. Karena pada saat itu juga masyarakat masih menganut paham Islam Wetu Telu.
    Pada saat itu, masyarakat Sasak (Yang menganut faham Islam Waktu Telu) pada umumnya membedakan dua faham Islam. Islam waktu lima karena menunaikan shalat Lima Waktu. Sementara Islam Waktu telu (jika hanya shalat yang menjadi barometernya) berarti mereka shalat hanya Tiga Waktu. Padahal kenyataannya tidak demikian, yang menunaikan shalat dalam kepercayaan Waktu Telu hanya kyai (pemimpin/pemuka agama) nya saja. Ini pun terbatas pada waktu-waktu tertentu, yang bukan kyai TIDAK melaksanakan SHALAT apapun. Dalam pemahaman yang sangat terbatas, mereka mengakui Al-Qur’an dah Hadits. Selebihnya, ilmu agama yang di dapat dari tulisan-tulisan yang ada dalam Lontar yang umumnya berisi Fikh, Usulfikh dan Tasawuf yang bertuliskan aksara (yang biasa disebut jejawan atau huruf ceraka). Bahayanya, karena pemahaman mereka tentang ilmu Islam sangat terbatas dan harus belajar Usul Fikh dan Tasawuf dari tulisan-tulisan beraksara Jejawan (Ceraka) dengan uraian yang pelik dan berbelit, maka mereka sulit memaknakannya. Lama kelamaan faham mereka semakin jauh dari ajaran Islam yang sebenarnya. Lalu, urusan agama yang berhubungan dengan ibadah, diserahkan kepada kyai saja, urusan agama sepenunhya tanggung jawab kyai sedangkan urusan yang berhubungan dengan Upacara-upacara Adat dan Ritual lainnya (yang lebih dekat kepada Budha dan Animisme) merupakan tanggung jawab Mangku, (Pemangku Adat). Mereka punya tempat-tempat pemujaan/Upacara Ritual Adat yang dibaurkan agama yang disebut “Kemaliq”.
  2. RUMUSAN MASALAH

  1. Apa yang dimaksud dengan “Makam Wali Ketaq”?
  2. Siapa nama asli Datuq Lopan?
  3. Bagaimana riwayat hidup Datuq Lopan?
  4. Bagaimana strategi dakwah Datuq Lopan?

  1. TUJUAN
    Tujuan kami menyusun makalah ini adalah sebagai berikut.

  1. Mengetahui sejarah waliyullah di Pulau Lombok
  2. Mengapresiasi kegigihan dalam berdakwah
  3. Menambah wawasan tentang strategi dakwah

 

BAB II

PEMBAHASAN

  1. SEJARAH MAKAM WALI KETAQ
    Makam Wali Ketaq adalah salah seorang waliyullah dari Pulau Seribu Masjid”. Beliau adalah Tuan Guru Haji Lalu Muhammad Shalih, atau yang lebih dikenal oleh khalyak ramai dengan panggilan Datuq Lopan, seorang ulama yang sangat wara’ dan gigih dalam menyebarkan ajaran Islam di Pulau Seribu Masjid.
    Setelah beberapa lama beliau meninggal karena sakit, ( pasca Perang Praya I) satu pasukan dari salah satu wilayah desa Muncan – Kopang pro Karang Asem Singasari Cakranegara ketika meliwati Makam Ketaq, Melepaskan kemarahannya pada satu nisan makam Lalu Adis yang dipenggalnya dengan Pedang. Konon mereka melampiaskan kekesalan karena telah berbagai upaya mereka lakukan untuk mengalahkan Lalu Adis (Ayahanda Tuan Guru Lopan) dalam berbagai pertempuran namun beliu adalah lawan yang tetap tangguh. Sembari menghantam batu nisan tersebut mereka berkata: “Inilah  kuburan orang Praya yang senantiasa mengobrak-abrik pasukan kopang!”, katanya. Sampai sekarang ini, batu nisan yang terbuat dari batu Granit itu terpotong kepalanya.
    Makam Lalu Adis di Montong Ketaq merupakan sejarah awal penggunaan bukit tersebut sebagai areal pemakaman tempat dimakamkannya Tuan Guru Lopan sekarang, Makam beliau berdampingan dengan makam Ayahnya (Lalu Adis ). Montong Ketak termasuk areal tanah pusaka milik sendiri.
  2. BIOGRAFI DATUQ LOPAN
    Tuan Guru Haji Lalu Muhammad Sholeh adalah seorang waliyullah dari Pulau Seribu Masjid, yaitu Lombok. Oleh masyarakat sasak, beliau lebih dikenal dengan nama Datuq Lopan, tak banya tahu tentang sejarah riwayat hidup beliau. Beliau dilahirkan di daerah Lopan, pada tahun 1238 H (1819 M). Daerah Lopan terletak di perbatasan antara Praya-Kopang-Mantang. Nama kecil beliau adalah Lalu Durma, pada saat berusia 20 tahun, beliau berangkat menunaikan ibadah haji melalui Labuan Haji Lombok, dan menetap di sana selama kurang lebih 8 tahun. Selama di Mekkah beliau berguru kepada ulama Mekkah asal Kelayu, Lombok Timur, beliau juga berguru pada Syaikh Musthafa al-Afifi. Beliau pulang ke kampung halaman pada tahun 1266 H (1847 M).
    Ketika berada di Lombok, beliau aktif berdakwah menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Sasak, yang mayoritasnya menganut paham “Islam Wetu Telu”. Beliau wafat pada tahun 1361 H (1942) dalam usia 123 tahun.
  3. SILSILAH DATUQ LOPAN
    Adapun silsilah keturunan beliau yang diambil dari tiga Generasi Diatasnya dapat dilihat pada Gambar Berikut:
    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSB8QIPbIG5pw-UDIkaSLH0whcFUcNfXpEtBHYqj4DxdVE8AxHxVT21Jye39a_CN8Bipv8GcaJN5MlyrZQGT9pwkeC3uSUHT2bMOmBzPnD-UGezc05hE2gU0B8nLBT0LBnYIIB0bNurXe6/s1600/001.jpg 
    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFMrNqsbQ_OkjKPrd1Uk514IrbeVohzY6hyphenhyphenmyfgIpTs3AHGmdxWwpQ2xutlgzNhksofWNYxTb_maolNPIGJgJZD9h5ZlDjAEiQJNWxqZ8sVrZkbwk4ieCHaP5QrJnA2f_Nau6l8giRe-Ma/s1600/ket.2.jpg
     
  4. STRATEGI DAKWAH DATUQ LOPAN
    Teknik dakwah yang dilakukan TGH Lopan sangat sederhana jika kita hubungkan dengan  berbagai Pola. “Teknik Jemput Bola” istilah yang populer sekarang, Adalah sebuah  teknik yang sangat langka yang sangat-sangat langka ketika tahun-tahun beliau berdakwah  (1266-1361 H) (1847-1942 M), dalam kurun waktu kurang lebih 95 Tahun dari 123 tahun usia beliau. Kebanyakan Ulama ketika itu di datangi murid-muridnya. Termasuk paman beliau sendiri yakni Lalu Ahmad Alias TGH.Muhtar yang mengajar/membuka pengajian dirumah beliau sendiri di Kampung Balung Adang-Praya. Kita sebut demikian karena dari kampung ke kampung, dari desa ke desa yang merupakan basis Islam Waktu Telu di Pulau Lombok ini pernah di datangi beliau. Sarana transportasi yang ada sangat minim yakni Kuda. Selebihnya berjalan kaki, Umumnya orang menjadi kenal beliau di tiap dusun dan desa yang didatangi, bermula dari berbagai kejadian atau peristiwa berbarengan dengan keberadaanya disana. Selain itu memulai cerita dari mulut ke mulut di kampung-kampung dan desa yang dde desa terdekat yang di huni orang yang mengenal beliau sebagai seorang ulama’ yang Waliyullah. Setiap orang yang menjumpainya entah dijalan atau didusun/kampung yang singgahinya, pada umumnya mereka berebut untuk bersalaman (Bersilaturrokhim), Sekalipun beliau berada diatas punggung kuda.
    Pada mulanya, tidak semua bangunan dimulai dengan bangunan yang berfungsi untuk masjid tetapi banyak pula untuk sekedar sebagai langgar (Santren/Mushalla). Namun dewasa ini karena pertumbuhan dan perkembangan manusia yang memerlukan sarana ibadah yakni masjid di Pulau Lombok khususnya (yang berpredikat sebagai Pulau Seribu Masjid), hampir semua langgar (Santren/Mushalla) yang beliau rintis telah ditingkatkan menjadi masjid oleh warga masyarakat setempat. Begitu banyak masjid yang beliau dirikan diberbagai tempat sampai kepelosok-losok desa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

  1. KESIMPULAN
    TGH Lalu Muhammad Shalih adalah ulama besar dari Pulau Lombok yang dengan gigih menyebarkan ajaran Islam pada saat mayoritas warga Sasak yang beragama Islam menganut paham Islam Wetu Telu. Islam Wetu Telu adalah ajaran yang sebenarnya tidak ada dalam ajaran Islam, ajaran ini dikembangkan oleh orang-orang yang ingin menghancurkan Islam. Dan beliau wafat pada tahun 1361 H (1942) dalam usia 123 tahun, dan dimakamkan di Makam Ketaq berdampingan dengan makam ayahandanya, Lalu Adis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Makam Serewa yang ada di lombok tengah